Rabu, 29 Januari 2014
Kamis 30 Januari 2014
Kegiatan Hari ini..
1. Apel Pagi
2. MMT Jaringan
3. Mebuat Laporan
4. Presensi Akhir
Selasa, 28 Januari 2014
Selasa 28 Januari 2014
Agenda..
1. Apel Pagi
2. Absensi Pagi
3. Menerima Tamu Undangan Rapat
4. Presensi Akhir
Minggu, 26 Januari 2014
Rabu, 22 Januari 2014
Kamis 23 Januari 2014
Kegiatan Hari ini..
1. Apel Pagi
2. MMT
3. Menyusun Laporan
4. Cek no IP sindoro
5. Presensi Akhir
Selasa, 21 Januari 2014
Rabu 22 Januari 2014
Kegiatan Hari ini..
1. Apel Pagi
2. Absen Pagi
3. MMT
4. Menyusun Laporan
5. Cek no IP sindoro
6. Presensi Akhir
Senin, 20 Januari 2014
Selasa 21 Januari 2014
Kegiatan Hari ini...
1. Absen Pagi
2. MMT
3. Menyusun Laporan PKL
4. Presensi Akhir
Minggu, 19 Januari 2014
Sabtu, 18 Januari 2014
Kamis, 16 Januari 2014
Rabu, 15 Januari 2014
Kamis 16 Januari 2014
Kegiatan Hari ini..
1. Apel Pagi
2. MMT
3. Mencari Acces Point di Sindoro
4. Melanjutkan Membuat Laporan
5. Presensi Akhir
Selasa, 14 Januari 2014
Rabu, 15 januari 2014
Kegiatan Hari Ini :
1. Apel pagi
2. MMT
3. Melanjutkan menyusun laporan
4. Presensi akhir
Minggu, 12 Januari 2014
Kamis, 09 Januari 2014
Rabu, 08 Januari 2014
Kamis 9 Januari 2014
Kegiatan hari ini..
1. Apel Pagi
2. MMT
3. Membuat Laporan Prakerin
4. Membuat Peta Jaringan
5. Presensi Akhir
Selasa, 07 Januari 2014
Rabu 8 Januari 2014
1. Apel Pagi
2. MMT
3. Membuat Progres Report
4. Teori Dasar Jaringan
5. Presensi Akhir
2. MMT
3. Membuat Progres Report
4. Teori Dasar Jaringan
5. Presensi Akhir
Senin, 06 Januari 2014
Selasa 7 Januari 2014
1. Apel Pagi
2. MMT
3. Progres Report Kegiatan
4. Makan-Makan di SUPER PENYET :D
5, Presensi Akhir
2. MMT
3. Progres Report Kegiatan
4. Makan-Makan di SUPER PENYET :D
5, Presensi Akhir
Minggu, 05 Januari 2014
6 Desember 2014
Kegiatan Hari Ini..
1. Apel Pagi
2. MMT
3. Membuat Perencana Pelaksanaan Kegiatan
4. Teori Dasar Jaringan
5. Presensi akhir
1. Apel Pagi
2. MMT
3. Membuat Perencana Pelaksanaan Kegiatan
4. Teori Dasar Jaringan
5. Presensi akhir
Kamis, 02 Januari 2014
Rabu, 01 Januari 2014
Kamis,2 Januari 2014
Kegiatan Hari ini...
1. Apel Pagi
2. Membuat Rencana Pelaksanaan
3. Bimbingan
4. Presensi Akhir
1. Apel Pagi
2. Membuat Rencana Pelaksanaan
3. Bimbingan
4. Presensi Akhir
Teori Dasar Jaringan
Dasar Teori
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Tujuan dari jaringan komputer adalah:
- Membagi
sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk.
-
Komunikasi: contohnya surat elektronik,
instant messaging, chatting .
- Akses informasi: contohnya web browsing .
Jaringan komputer digunakan untuk melakukan tukar menukar atau komunikasi data.
Komponen‐komponen dalam komunikasi data adalah sebagai berikut:
- Akses informasi: contohnya web browsing .
Jaringan komputer digunakan untuk melakukan tukar menukar atau komunikasi data.
Komponen‐komponen dalam komunikasi data adalah sebagai berikut:
Komputer host
Komputer host adalah komputer yang berfungsi sebagai penyebar informasi atau data. Host dapat berupa komputer mainframe atau komputer mini. Host yang berupa mainframe bekerja dengan menggunakan peralatan yang disebut dengan Front and Processor (FEP), yang merupakan komputer mini untuk mengelola komunikasi data dari jaringan.
- Komputer Receiver.
Komputer ini berfungsi sebagai penerima informasi.
- Data
Data adalah objek dari proses komunikasi yang terjadi pada jaringan.
- Protokol Komunikasi
Protokol komunikasi adalah peraturan‐peraturan yang diterapkan dalam jaringan dengan tujuan untuk mengatur komunikasi data. Banyaknya protokol komunikasi menyebabkan dibutuhkannya suatu alat (tools) yang disebut dengan Gateway, untuk menterjemahkan protokol sehingga menjadi compatible agar komunikasi data dijaringan dapat berjalan dengan baik.
- Komponen Transmisi
Setelah memastikan komputer host dan receiver berjalan dengan baik, serta memilih protokol komunikasi, dilakukan implementtasi terhadap komponen transmisi, seperti kabel penghubung, modem, dan sebagainya.
- Koneksi Jaringan dan Internet.
Internet sendiri adalah sebuah sistem yang memberikan informasi yang terorganisir dan terkelola dengan baik. Jadi internet itu sendiri adalah sebuah sistem yang terstruktur dan terorganisir.
jaringan internet pada dasarnya adalah merupakan jaringan komunikasi data yang terbangun dari komputer individual atau kumpulan‐kumpulan jaringan komputer skala kecil yang saling terintegrasi (interkoneksi).
Komputer host adalah komputer yang berfungsi sebagai penyebar informasi atau data. Host dapat berupa komputer mainframe atau komputer mini. Host yang berupa mainframe bekerja dengan menggunakan peralatan yang disebut dengan Front and Processor (FEP), yang merupakan komputer mini untuk mengelola komunikasi data dari jaringan.
- Komputer Receiver.
Komputer ini berfungsi sebagai penerima informasi.
- Data
Data adalah objek dari proses komunikasi yang terjadi pada jaringan.
- Protokol Komunikasi
Protokol komunikasi adalah peraturan‐peraturan yang diterapkan dalam jaringan dengan tujuan untuk mengatur komunikasi data. Banyaknya protokol komunikasi menyebabkan dibutuhkannya suatu alat (tools) yang disebut dengan Gateway, untuk menterjemahkan protokol sehingga menjadi compatible agar komunikasi data dijaringan dapat berjalan dengan baik.
- Komponen Transmisi
Setelah memastikan komputer host dan receiver berjalan dengan baik, serta memilih protokol komunikasi, dilakukan implementtasi terhadap komponen transmisi, seperti kabel penghubung, modem, dan sebagainya.
- Koneksi Jaringan dan Internet.
Internet sendiri adalah sebuah sistem yang memberikan informasi yang terorganisir dan terkelola dengan baik. Jadi internet itu sendiri adalah sebuah sistem yang terstruktur dan terorganisir.
jaringan internet pada dasarnya adalah merupakan jaringan komunikasi data yang terbangun dari komputer individual atau kumpulan‐kumpulan jaringan komputer skala kecil yang saling terintegrasi (interkoneksi).
Maka dapat disimpulkan agar computer dapat terkoneksi
kedalam suatu jaringan baik secara local area maupun internet maka komponen
dasar yang diperlukan adalah :
- Koneksi
Fisik (Physical Connection)
Koneksi fisik sebagai penghubung antara adapter card (Modem, NIC) dari komputer kedalam suatu jaringan. Transfer data yang mengalir dalam koneksi fisik menggunakan transfer sinyal melalui media (kabel atau gelombang).
Komponen yang diperlukan agar terjadinya koneksi fisik adalah : perangkat keras computer dan perangkat jaringan.
Pengkabelan :
Straight-Through
Jenis kabel ini digunakan untuk menghubungkan antara workstation dengan hub/switch. Kabel ini juga memiliki 4 pairs (8 wire) dimana setiap pin antara ujung satu dengan ujung lainnya harus sama. Maksudnya, bila salah satu ujung memakai standard T568-A maka ujung satunya harus memakai T568-A juga. Begitu pula sebaliknya, jika salah satu ujung menggunakan standard T568-B, ujung satunya juga harus memakai standard yang sama.
Cross Over
Merupakan jenis kabel yang digunakan untuk menghubungkan antar workstation atau antar hub/switch. Kabel jenis ini menggunakan standard T568-A pada salah satu ujung, dan T568-B pada ujung lainnya
Roll Over
Digunakan untuk koneksi antara sebuah workstation ke port console pada sebuah router atau switch. Standard yang digunakan adalah T568-A pada salah satu ujung dan ujung lainnya urutan T568-A tinggal di roll (dibalik). Demikian juga jika yang dipakai adalah standard T568-B.
Jaringan komputer melibatkan 3 macam perangkat jaringan antara lain :
- End devices .
- Intermediary devices .
Koneksi fisik sebagai penghubung antara adapter card (Modem, NIC) dari komputer kedalam suatu jaringan. Transfer data yang mengalir dalam koneksi fisik menggunakan transfer sinyal melalui media (kabel atau gelombang).
Komponen yang diperlukan agar terjadinya koneksi fisik adalah : perangkat keras computer dan perangkat jaringan.
Pengkabelan :
Straight-Through
Jenis kabel ini digunakan untuk menghubungkan antara workstation dengan hub/switch. Kabel ini juga memiliki 4 pairs (8 wire) dimana setiap pin antara ujung satu dengan ujung lainnya harus sama. Maksudnya, bila salah satu ujung memakai standard T568-A maka ujung satunya harus memakai T568-A juga. Begitu pula sebaliknya, jika salah satu ujung menggunakan standard T568-B, ujung satunya juga harus memakai standard yang sama.
Cross Over
Merupakan jenis kabel yang digunakan untuk menghubungkan antar workstation atau antar hub/switch. Kabel jenis ini menggunakan standard T568-A pada salah satu ujung, dan T568-B pada ujung lainnya
Roll Over
Digunakan untuk koneksi antara sebuah workstation ke port console pada sebuah router atau switch. Standard yang digunakan adalah T568-A pada salah satu ujung dan ujung lainnya urutan T568-A tinggal di roll (dibalik). Demikian juga jika yang dipakai adalah standard T568-B.
Jaringan komputer melibatkan 3 macam perangkat jaringan antara lain :
- End devices .
- Intermediary devices .
End devices
adalah perangkat jaringan yang menjadi titik awal informasi dibuat dan menjadi
akhir dari perjalanan informasi(tujuan pengiriman data). contoh perangkat
komputer yang bertype end devices antara lain PC, notebook, Ponsel, PDA phone
atau perangkat semisal yang lainnya. Pada end devices ada perangkat yang
bertindak sebagai alat yang digunakan end devices untuk berkomunikasi di
jaringan, yaitu :
Network Interface Card
Dalam memilih network interface card, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan. Pertimbangan-pertimbangan ini sangat penting untuk diperhatikan, yaitu :
Tipe jaringan seperti Ethernet LANs, Token Ring, atau Fiber Distributed Data Interface (FDDI).
Tipe Media seperti Twisted Pair, Coaxial, Fiber-Optic, dan Wireless.
Tipe Bus seperti ISA dan PCI.
Dalam memilih network interface card, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan. Pertimbangan-pertimbangan ini sangat penting untuk diperhatikan, yaitu :
Tipe jaringan seperti Ethernet LANs, Token Ring, atau Fiber Distributed Data Interface (FDDI).
Tipe Media seperti Twisted Pair, Coaxial, Fiber-Optic, dan Wireless.
Tipe Bus seperti ISA dan PCI.
Intermediary Devices
Perangkat jaringan yang termasuk dalam kategori ini
memiliki beberapa sifat antara lain :
- Mampu melakukan regenerate dan retransmit sinyal data.
- Menyimpan informasi tentang jalur pengiriman paket.
- Memberikan pemberitahuan tentang adanya error dan kegagalan dalam jaringan.
- Mengklasifikasikan paket data berdasarkan jenisnya.
- Mengijinkan atau melarang paket yang lewat berdasarkan konfigurasi keamanan.
Tidak semua perangkat intermediary memiliki semua fungsi diatas. Berikut
akan dibahas lebih detail tentang beberapa perangkat intermediary :
Repeater
Sebuah jaringan komputer mempunyai keterbatasan daya jangkau. Jaringan yang menggunakan kabel dengan tipe UTP (Cat 5) hanya memiliki daya jangkau hingga 100 meter. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat yang dapat berfungsi untuk memperpanjang jangkauan jaringan dari medium komputer tersebut. Alat yang dimaksud tersebut adalah repeater. Repeater berguna untuk membangkitkan dan menguatkan sinyal-sinyal yang mengalir pada jaringan komputer sehingga jaringan komputer dapat menjangkau jarak yang lebih jauh.
Repeater
Sebuah jaringan komputer mempunyai keterbatasan daya jangkau. Jaringan yang menggunakan kabel dengan tipe UTP (Cat 5) hanya memiliki daya jangkau hingga 100 meter. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat yang dapat berfungsi untuk memperpanjang jangkauan jaringan dari medium komputer tersebut. Alat yang dimaksud tersebut adalah repeater. Repeater berguna untuk membangkitkan dan menguatkan sinyal-sinyal yang mengalir pada jaringan komputer sehingga jaringan komputer dapat menjangkau jarak yang lebih jauh.
Hub
Hub memiliki prinsip kerja yang sama dengan repeater yakni berfungsi
untuk menguatkan sinyal-sinyal pada jaringan komputer. Namun yang membedakannya
dengan repeater adalah pada hub terdapat port-port yang
lebih banyak sehingga hub dikenal juga dengan multiport repeater.
Ada 2 alasan di dalam menggunakan hub yakni hub digunakan sebagai
titik pusat koneksi dari sambungan jaringan (titik pusat dari topologi star).
Alasan lainnya adalah apabila ada masalah dengan kabel jaringan yang
menghubungkan sebuah komputer, maka masalah tersebut tidak akan mempengaruhi
jaringan (hal ini berbeda bila menggunakan topologi bus dimana apabila
ada kabel jaringan yang bermasalah maka akan berdampak pada jaringan). Dengan
menggunakan hub maka topologi jaringan secara fisik akan berbentuk
seperti topologi star. Namun topologi jaringan secara logik akan
berbentuk seperti topologi bus. Hal ini disebabkan cara kerja hub yakni
dalam satu waktu tidak semua komputer yang terhubung dapat berkomunikasi.
Selain itu setiap ada pengiriman data dari satu komputer ke komputer lainnya
maka data ini akan di-broadcast atau disebarkan ke setiap komputer yang
terhubung melalui hub ini.
Bridge
Bridge merupakan alat yang bekerja untuk menghubungkan 2 segmen LAN atau lebih.
Tujuan utama dari penggunaan bridge adalah untuk memfilter traffic antar
kedua segmen LAN. Jadi apabila ada data yang hanya ditujukan untuk komputer
yang terletak pada segmen LAN yang sama, maka data tersebut tidak diteruskan ke
segmen LAN yang lainnya. Bridge dapat melakukan filtrasi terhadap data
yang akan melewatinya dengan menggunakan alamat Media Access Control (MAC)
yang merupakan alamat permanen unik yang ada pada setiap network interface.
Setiap data yang akan melewati bridge, maka bridge akan mengecek
terlebih dahulu frame yang ada pada data. Di dalam frame terkandung
alamat MAC tujuan, apabila alamat MAC tujuan masih berada di dalam segmen LAN
yang sama dengan pengirim data, maka data tersebut tidak akan diteruskan ke
segmen lainnya.
Switch
Switch juga dikenal sebagai multiport bridge. Switch juga melakukan
penyaringan terhadap data yang melewatinya dengan menggunakan alamat MAC.
Dengan adanya filtrasi pada switch ini maka jaringan komputer akan lebih
efisien. Hal ini disebabkan pada switch, data akan langsung disalurkan
ke port yang menghubungkan dengan komputer yang merupakan tujuan dari
data tersebut.
Walaupun switch memiliki jumlah port yang
banyak (mirip hub) namun switch memiliki kelebihan lainnya
dibandingkan hub. Dalam satu waktu yang sama, hubungan komunikasi dapat
terjadi lebih dari satu (pada hub hal ini tidak bisa dilakukan).
Misalnya komputer A sedang berkomunikasi dengan komputer B, maka pada waktu
yang sama pula komputer C dapat berkomunikasi dengan komputer D. Sehingga
dengan adanya fasilitas ini, pengiriman data akan lebih cepat dan efisien.
Router
Router bekerja untuk melakukan routing yaitu menentukan jalur terbaik yang
akan dilalui sebuah paket data berdasarkan pada alamat IP yang terdapat pada
data yang melewatinya. Karena kemampuannya mengarahkan (routing) paket
data berdasarkan pada alamat IP, router ini menjadi alat yang cukup
penting di dalam sebuah jaringan internet. Router bekerja dengan cara
menganalisa alamat IP dari paket data yang masuk. Berdasarkan hasil analisa
tersebut, router memutuskan apakah data tersebut perlu diteruskan atau
tidak. Apabila perlu diteruskan, maka router juga dapat memilihkan rute
terbaik bagi paket data tersebut dan kemudian meneruskan ke port yang
sesuai. Selain fungsi-fungsi dasar, router juga memiliki kelebihan
lainnya. Kelebihan lainnya adalah dapat memfiltrasi data yang melewatinya
berdasarkan ACL (Access Control List), menjembatani komunikasi antar
protokol yang berbeda (misalnya antara protokol IP dengan protokol IPX) dan
juga antar teknologi yang berbeda-beda (misalnya antara Token Ring dengan
Ethernet).
Modem
Suatu perangkat keras yang
bertugas merubah suara digital menjadi analog, begitu juga dengan sebaliknya.
Modem biasa digunakan untuk komunikasi komputer satu dengan komputer yang
lainnya dengan media transmisi jaringan telpon biasa. Selain itu modem indentik
digunakan baik dalam personal komputer maupun pada jaringan sebagai alat
menyambungkan kepada jaringan MAN, WAN dan internet.
Layer TCP/IP
Protokol
TCP/IP (Transmision Control Protocol / Internet Protocol) merupakan sekumpulan
layer yang di desain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada sebuah
jaringan komputer, masing-masing layer bertanggung jawab atas bagian-bagian
tertentu dari proses komunikasi data, sehingga masing-masing layer memiliki
tugas yang berbeda satu sama lainya, dimana suatu layer tidak perlu mengetahi
kerja dari layer yang lain selama masih dapat melakukan proses masing-masing.
Protokol TCP/IP memiliki sifat yang sangat fleksibel, sehingga dapat dengan
mudah untuk di implementasikan pada berbagai platform komputer dan interface
jaringan. Karena tidak melakukan spesifikasi terhadap suatu platform komputer
atau interface jaringan tertentu.
Fungsi dari masing-masing layer :
Aplication Layer,
layer ini terdapat pada bagian teratas dari susunan layer, disini semua
aplikasi yang mengunakan protokol TCP/IP ditempatkan
Transport
Layer, layer ini bertanggung jawab mengadakan komunikasi
antara dua host atau komputer. Layer ini mengatur aluran informasi dan mungkin
menyediakan pemeriksaan error. Data dibagi kedalam beberapa paket yang dikirim
ke internet layer dengan sebuah header. Header mengandung alamat tujuan, alamat
sumber dan checksum. Checksum diperiksa oleh mesin penerima untuk melihat
apakah paket tersebut ada yang hilang pada rute.
Internetwork
Layer, layer ini bertanggung jawab untuk komunikasi antara
mesin. Layer ini meng-encapsul paket dari transport layer ke dalam IP datagrams
dan menggunakan algoritma routing untuk menentukan kemana datagaram harus
dikirim. Masuknya datagram diproses dan diperiksa kesahannya sebelum
melewatinya pada Transport layer.
Network Interface Layer, adalah level yang paling
bawah dari susunan TCP/IP. Layer ini adalah device driver yang memungkinkan
datagaram IP dikirim ke atau dari physical network. Jaringan dapat berupa
sebuah kabel, Ethernet, frame relay, Token ring, ISDN, ATM jaringan, radio,
satelit atau alat lain yang dapat mentransfer data dari sistem ke sistem. Layer
network interface adalah abstraksi yang memudahkan komunikasi antara multitude
arsitektur network.
Enkapsulasi
Jika suatu protocol menerima data
dari protocol lain di layer atasnya, ia akan menambahkan informasi tambahan
miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan
fungsi protocol tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke protocol
pada layer dibawahnya. Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protocol menerima
data dari protocol lain yang berada pada layer dibawahnya. Jika data ini
dianggap valid, protocol akan melepas informasi tambahan tersebut, yang berada
pada layer di atasnya.
Lapisan/ layer terbawah, yaitu Network Interface layer bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel,serta optik atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protocol pada layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.
Lapisan/ layer terbawah, yaitu Network Interface layer bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel,serta optik atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protocol pada layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.
Lapisan/layer
protocol berikutnya ialah Internet Layer. Protocol yang berada pada
layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat.
Pada layer ini terdapat tiga macam protocol, yaitu IP, ARP dan ICMP.
IP (Internet
Protocol) berfungsi untuk menyampaikan paket data ke lamat yang tepat. ARP
(Address Resolution Protocol) ialah protocol digunakan untuk menemukan
alamat hardware dari host/komputer yang terletak pada network yang sama.
Sedangkan ICMP (Internet Control Message Protocol) ialah protocol yang
digunakan untuk mengirimkan pesan & melaporkan kegagalan pengiriman data
Layer berikutnya yaitu Transport layer berisi protocol yang bertanggung
jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Kedua protocol
tersebut ialah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User
Datagram Protocol). Layer teratas, ialah Application Layer. Pada
layer inilah terletak semua aplikasi yang menggunakan protocol TCP/IP ini.
Protokol Data Unit TCP
Sebagaimana telah dijelaskan di
atas, TCP harus berkomunikasi dengan IP pada lapisan di bawahnya (dengan
menggunakan metode IP yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya) dan aplikasi
pada layer di atasnya (menggunakan ULP TCP).. TCP juga harus berkomunikasi
dengan implementasi TCP lainnya dalam jaringan. Untuk melakukan ini, digunakan
protocol data unit (PDU), yang telak kita sebut sebagai segman TCP. Layout PDU
TCP (biasanya disebut sebagai header).
Bidang-bidang tersebut adalah sebagai berikut:
Source
port : field 16-bit
yang mengidentifikasi pemakai lokal TCP (biasanya sebuah aplikasi upper layer).
Destination
port : field 16-bit
yang mengidentifikasi mesin remote pemakai TCP.
Sequence
number : nomor yang
menandakan posisi blok di dalam message secara keseluruhan. Nomor ini juga
digunakan antara dua implementasi TCP untuk menyediakan initial sequence number
(ISS) yang dikirim.
Acknowledgement
number : nomor yang
menandai nomor urutan yang berikutnya yang diperlukan. Dengan kata lain,
sequence number ini merupakan sequence number data tarakhir yang dikirim
kemudian ditambah 1 kemudian dikirim kembali ke mesin pengirim.
Data offset : 32-bit word yang ada di dalam header TCP. Field ini digunakan untuk mengidentifikasi awal field data. Reserved : field 6-bit digunakan untuk kebutuhan mendatang. Keenam bit harus di-set menjadi 0.
Urg flag : jika on (nilainya 1), menunjukkan bahwa field urgent pointer significant.
ACK
flag : jika on,
menunjukkan bahwa field ACK significant.
Psh
flag : jika on,
menunjukkan bahwa fungsi push akan dilakukan
Syn
flag : jika on,
menunjukkan bahwa sequence number akan disinkronisasi. Flag ini digunakan
ketika koneksi sedang ditetapkan.
Fin flag : jika on, menunjukkan bahwa pengirim tidak punya lagi
data untuk dikirimkan. Ini merupakan pesan bahwa komunikasi akan diakhiri.
Window : sebuah angkan yang menunjukkan banyaknya blok data yang dapat diterima oleh mesin penerima. Checksum : dihitung dengan mengambil 16-bit satu komplemen dari penjumlahan satu komplemen dari 16-bit word dalam header (termasuk pseudo-header) dan teks. (diperlukan suatu proses yang agak panjang untuk mencocokkan checksum dengan baik dengan header).
Urgent pointer : digunakan jika URG Flag set, ini menandakan porsi message data yang urgent dengan membuat spesifikasi offset dari sequence number dalam header.
Option: sama dengan header option pada IP, field ini digunakan untuk membuat spesifikasi option TCP. Setia option terdiri atas sebuah oprtion number ( 1 byte) 0 akhir dari option list
Window : sebuah angkan yang menunjukkan banyaknya blok data yang dapat diterima oleh mesin penerima. Checksum : dihitung dengan mengambil 16-bit satu komplemen dari penjumlahan satu komplemen dari 16-bit word dalam header (termasuk pseudo-header) dan teks. (diperlukan suatu proses yang agak panjang untuk mencocokkan checksum dengan baik dengan header).
Urgent pointer : digunakan jika URG Flag set, ini menandakan porsi message data yang urgent dengan membuat spesifikasi offset dari sequence number dalam header.
Option: sama dengan header option pada IP, field ini digunakan untuk membuat spesifikasi option TCP. Setia option terdiri atas sebuah oprtion number ( 1 byte) 0 akhir dari option list
1 tidak ada
operasi
2 ukuran
maksimum segmen.
Padding : diisi untuk memastikan bahwa header berukuran multiple 32-bit.
Protokol Data Unis UDP
TCP merupakan protokol berorientasi connection. Ada kalanya dimana protokol berorientasi connectionless dibutuhkan, makanya UDP digunaka. UDP digunakan untuk trivial file transfer protocol (TFTP) dan remote call procedure (RCP). Komunikasi connectionless tidak mendukung reliabilitas, artinya tidak ada informasi yang yang diterima oleh mesin pengirim yang mengindikasikan data diterima oleh mesin penerima dengan benar. Protokol connctionless juga tidak memiliki kemampuan untuk melakukan recover terhadap data yang mengalami error. UDP lebih sederhana dinbanding TCP. UDP berhubungan langsung dengan IP tanpa adanya mekanisme flow control dan error-recovery. Field-fieldnya adalah sebagai berikut:
Source port: field optional dengan nomor port. Jika tidak ada nomor port yang ditentukan, field tersebut diset menjadi 0.
Destination port: nomor port mesin tujuan.
Length: panjang datagram, termasuk header dan data.
Checksum: field dengan 16-bit komplement satu dari jumlah komplemen satu dari datagram, termasuk pseudoheadewr yang sama dengan TCP.
Field
checksum pada UDP hanya merupakan optional, tetapi jika tidak digunakan, maka
tidak akan ada checksum pada segmen data karena checksum IP hanya digunakan
pada header IP. Jika checksum tidak digunakan, field ini akan diset menjadi 0.
UDP adalah protokol transport yang digunakan secara luas pada lapisan di
atas IP. Seperti TCP, UDP menggunakan port dan menyediakan konektivitas
end-to-end antara aplikasi client dan server. UDP merupakan protokol yang kecil
dan efisien. Tetapi, berbeda dengan TCP, UDP tidak menjamin pengiriman –
aplikasi harus mengimplementasikan mekanisme error recovery-nya sendiri — jika
memerlukan mekanisme tersebut. Hal ini membuatnya cocok untuk beberapa aplikasi,
tetapi tidak untuk beberapa yang lain.
Dalam beberapa
hal, UDP mirip dengan TCP :
UDP adalah
protokol transport : UDP hanya berhubungan dengan komunikasi antara dua end
point (misalnya aplikasi client pada mesin Anda, dan aplikasi server pada mesin
remote). Intermediate router tidak berhubungan dengan data UDP dalam paket yang
dikirimkannya – router hanya beroperasi pada layer IP atau network lower-down.
UDP
menggunakan port untuk membedakan antara trafic dari banyak aplikasi UDP pada
mesin yang sama, dan untuk mengirim paket yang tepat ke aplikasi yang sesuai
(ini disebut demultiplexing). UDP dan port-nya menyediakan interface antara
program aplikasi dan layar networking IP.
UDP berbeda
dari TCP dalam beberapa hal penting, karena:
UDP adalah ―datagram
oriented‖, TCP adalah ―session-oriented‖. Datagram adalah paket informasi self-contained; UDP berhubungan dengan
datagram atau paket individu yang dikirim dari client ke server, atau
sebaliknya.
UDP adalah connectionless.
Client tidak membangun koneksi ke server sebelum mengirim data – client hanya
mengirim data secara langsung.
UDP ―tidak andal‖ dalam
pengertian jaringan formal :
Paket dapat hilang. UDP tidak dapat mendeteksinya.
Program
aplikasi – client atau server – (sebagai kebalikan TCP/IP stack sendiri) harus
mendeteksi paket yang hilang dan menangani transmisi ulang, dan lain-lain.
Aplikasi sering menunggu hingga timeout habis, dan kemudian mencoba lagi. Paket
dapat mengalami kerusakan. Paket UDP berisi checksum semua data dalam paket.
Checksum ini memungkinkan UDP mendeteksi kapan suatu paket mengalami kerusakan.
Jika hal ini terjadi, maka paket tersebut dikeluarkan, dan sebagaimana biasa
aplikasi-lah yang harus mendeteksi hal ini dan melakukan transmisi ulang
sepenuhnya.
Operasi
checksum ini dapat dihentikan, dan beberapa aplikasi melakukannya untuk alasan
unjuk kerja. Akan tetapi hal ini dapat berarti paket yang rusak tidak
terdeteksi atau layer aplikasi harus melakukan pemeriksaan integritas data
sendiri, hal ini merupakan false economy (penghematan finansial yang sebenarnya
menuju pada pengeluaran yang lebih besar)
Karena UDP
adalah datagram-oriented dan pada level protokol setiap paket berdiri sendiri,
maka UDP tidak memiliki konsep paket sesuai urutan, yang selanjutnya berarti
tidak memerlukan nomor urut pada paket tersebut.
Sejak pertama
kali dikembangkan, TCP telah dilengkapi dengan mekanisme yang sangat canggih
untuk mengendalikan kecepatan aliran dalam koneksinya, untuk menghindari
kemacetan dan kehilangan paket yang berlebihan. Karena UDP hanya mengirim paket
tunggal, yang berdiri sendiri, maka UDP tidak memerlukan mekanisme kontrol yang
rumit. Hal ini membuat UDP lebih mudah dan lebih kecil (dalam baris data dan
memori) untuk diimplementasikan, tetapi juga membuatnya tidak cocok untuk
sejumlah besar data.
Jika suatu
aplikasi diimplementasikan menggunakan UDP, bukannya TCP, maka aplikasi
tersebut harus memiliki sendiri deteksi paket-hilang, retry, dan lain
sebaginya.
UDP mewarisi
sifat IP, yaitu connectionless dan tidak andal. UDP sebagai layer transport
sangat tipis di atas IP untuk memberikan akses aplikasi ke fasilitas networking
dasar IP, tanpa menambahkan fungsionalitas tambahan yang sangat banyak selain
port dan checksum. (sebaliknya, TCP juga merupakan layer transport tetapi tidak
melakukan banyak hal selain komunikasi paket IP dasar)
Pada kehidupan sehari-hari UDP dianalogikan
seperti proses pengiriman pesan pada alat komunikasi telepon selular dengan
menggunakan fasilitas SMS (Short Messsage Service) dimana kita tidak harus
selalu berada ditempat untuk menunggu pesan karena pesan yang dikirim melalui
fasilitas SMS akan sampai sekalipun telepon selular itu tidak diaktifkan.
Sedang TCP dianalogikan seperti proses komunikasi langsung pada telepon dimana
kita harus berada ditempat untuk menjawab langsung telepon dari seseorang yang
berada ditempat lain.
Routing, adalah sebuah proses untuk
meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui
sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode
penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari
satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah
sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router-router tersebut
akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama,
dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai
kepada tujuannya. Router memiliki
kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin
memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router yang saling terhubung
dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing
terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system
ke system lain.
Router adalah perangkat jaringan yang bekerja pada layer 3 OSI (network layer) dan dapat menghubungkan dua atau lebih jaringan yang memiliki subnet berbeda. Router juga berfungsi sebagai pengatur arus lalu lintas jaringan dan memiliki tugas sangat vital dalam menentukan kondisi sebuah jaringan.
Jadi fungsi
router, secara mudah dapat dikatakan, menghubungkan dua buah jaringan yang
berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang
diharapkan
Dalam
implementasinya, router sering dipakai untuk menghubungkan jaringan antar
lembaga atau perusahaan yang masing-masing telah memiliki jaringan dengan
network id yang berbeda. Contoh lainnya yang saat ini populer adalah ketika
perusahaan anda akan terhubung ke internet. Maka router akan berfungsi
mengalirkan paket data dari perusahaan anda ke lembaga lain melalui internet,
sudah barang tentu nomor jaringan anda akan bereda dengan perushaaan yang anda
tuju.
Network
Simulator adalah suatu program yang dijadikan sebagai simulasi konfigurasi
suatu topologi jaringan dengan menganut konsep-konsep jaringan tertentu.
Ada beberapa
software simulator yang umum dikalangan masyarakat, seperti Boson NetSim,
Packet Tracer, ForceVision, dan sebagainya.
Di dalam pembelajaran jaringan komputer,kita akan lebih mudah memahami
konsep jaringan melalui rangkaian komponen yang dijalankan dengan mengunakan
suatu program pensimulasi atau yang dikenal dengan Network Simulator Software.
Topologi
Jaringan Komputer
Topologi merupakan diagram yang mewakili
cara komputer terhubung dalam jaringan. Terdapat bermacam-macam topologi di
dalam teori jaringan komputer, namun dalam pembahasan ini hanya dibahas empat
macam, yaitu:
Topologi Bus
Seluruh komputer dalam jaringan terhubung dalam sebuah bus atau jalur komunikasi data utama/ backbone (berupa kabel). Komputer dalam jaringan berkomunikasi dengan cara mengirim dan mengambil data melalui bus.
Topologi Bus
Seluruh komputer dalam jaringan terhubung dalam sebuah bus atau jalur komunikasi data utama/ backbone (berupa kabel). Komputer dalam jaringan berkomunikasi dengan cara mengirim dan mengambil data melalui bus.
Topologi Ring
Sesuai dengan namanya, ring atau cincin, seluruh komputer dalam jaringan terhubung
pada sebuah jalur data yang menghubungkan komputer satu dengan lainnya secara
sambung-menyambung sedemikian rupa sehingga menyerupai sebuah cincin. Topologi
ini mirip dengan hubungan seri pada rangkaian listrik, dengan kedua ujung
dihubungkan kembali, sehingga jika salah satu komputer mengalami gangguan,maka
hal itu akan mempengaruhi keseluruhan jaringan. Dalam sistem jaringan ini,data
dikirim secara berkeliling sepanjang jaringan (ring). Setiap komputer yang ingin mengirimkan data ke
komputer lain harus melalui ring ini.
Topologi Mesh
Topologi ini sering disebut “pure
peer-to-peer”, sebab merupakan implementasi suatu jaringan komputer yang
menghubungkan seluruh komputer secara langsung.Saat ini sangat jarang digunakan
sebab rumit dan tidak praktis.
Topologi Star
Dalam topologi ini masing-masing komputer
dalam jaringan dihubungkan ke sebuah konsentrator dengan menggunakan jalur yang
berbeda-beda, sehingga jika salah satu komputer mengalami gangguan, jaringan
tidak akan terpengaruh. Komunikasi didalam jaringan diatur oleh konsentrator,
berupa hub maupun switch.
Tree Network (Jaringan
Pohon)
Pada jaringan pohon, terdapat
beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi
tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data
yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih
dahulu.Keunggulan jaringan model pohon seperti ini adalah dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan serta pada
kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif lebih lambat.
Sumber : http://matuari-waya.blogspot.com/2013/02/teori-dasar-jaringan-komputer.html
dahulu.Keunggulan jaringan model pohon seperti ini adalah dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan serta pada
kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif lebih lambat.
Langganan:
Postingan (Atom)